Akhir-akhir ini banyak kita dengar berita mengenai
penarikan LKS (Lembar Kerja Siswa) dari peredaran. LKS yang seharusnya menjadi
bahan belajar anak sekolah, ternyata terdapat kata-kata yang tidak sopan
apalagi bila dibaca oleh anak kecil usia sekolah. Bukan hanya kata-kata yang
tidak mendidik, bahkan sampai pada perkataan yang menjurus pada perbuatan
mesum. Sungguh sangat memprihatinkan. Sebagai orang tua kita harus lebih
memperhatikan kualitas bacaan bagi anak-anak, sehingga tidak mengganggu
perkembangan anak nantinya.
Berbicara mengenai bahan bacaan anak tidak hanya sebatas
pada pelajaran sekolah. Kitapun harus memikirkan perkembangan spiritual mereka.
Salah satunya dengan mengenalkan nilai-nilai ajaran agama sejak dini kepada
anak-anak. Namun apa jadinya bila kitab suci suatu agama yang seharusnya berisi
pedoman hidup dan nilai-nilai ajaran yang baik ternyata berisi perkataan yang
tidak mendidik, perbuatan cabul dan tentu tidak ada nilai moral yang bisa
diambil.
Silahkan anda renungkan dengan akal pikiran yang
telah Tuhan berikan kepada kita, dengan kondisi tersebut:
- Apakah
kitab tersebut bisa disebut sebagai kitab suci?
- Apakah
perkataan yang mesum mengenai perbutan cabul merupakan firman dari Tuhan?
- Bila
suatu kitab ditulis berdasarkan khayalan manusia apakah layak disebut sebagai
kitab suci?
Biarkan Bible yang
berbicara:
Yehezkiel 23 : 1-21
1. Datanglah firman
Tuhan kepadaku:
2. "Hai anak
manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.
3. Mereka bersundal di
Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan
dada keperawanannya dipegang-pegang.
4. Nama yang tertua
ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya dan mereka
melahirkan anak-anak lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka, Ohola
ialah Samaria dan Oholiba ialah Yerusalem.
5. Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia
sangat berahi kepada kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur, pahlawan-pahlawan
perang,
6. berpakaian kain ungu tua, bupati-bupati dan
penguasa-penguasa, semuanya pemuda yang ganteng, pasukan kuda.
7. Ia melakukan persundalannya dengan mereka,
semuanya orang Asyur pilihan; ia menajiskan dirinya dengan semua orang, kepada
siapa ia berahi dan dengan berhala-berhalanya.
8. Ia tidak meninggalkan persundalannya yang
dilakukannya sejak dari Mesir, sebab pada masa mudanya orang sudah menidurinya,
dan mereka memegang-megang dada keperawanannya dan mencurahkan persundalan
mereka kepadanya.
9. Oleh sebab itu Aku menyerahkan dia ke dalam
tangan kekasih-kekasihnya, dalam tangan orang Asyur, kepada siapa ia berahi.
10. Mereka menyingkapkan auratnya, anak-anaknya
lelaki dan perempuan ditangkap dan ia sendiri dibunuh dengan pedang. Dengan
demikian namanya dipercakapkan di antara kaum perempuan sebab hukuman telah
dijatuhkan atasnya.
11. Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba,
ia lebih berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya.
12. Ia berahi kepada orang Asyur, kepada
bupati-bupati dan penguasa-penguasanya, kepada pahlawan-pahlawan perang yang
pakaiannya sangat sempurna, kepada pasukan kuda, semuanya pemuda yang ganteng.
13. Aku melihat bahwa
ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah sama.
14. Bahkan, ia menambah
persundalannya lagi: ia melihat laki-laki yang terukir pada dinding, gambar
orang-orang Kasdim, diukir dalam warna linggam,
15. pinggangnya diikat
dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya
kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah
kelahiran mereka.
16. Segera sesudah
kelihatan oleh matanya ia berahi kepada mereka dan mengirim suruhan kepada
mereka ke tanah Kasdim.
17. Maka orang Babel
datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan
persundalan mereka; sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari
mereka.
18. Oleh karena ia
melakukan persundalannya dengan terang-terangan dan memperlihatkan sendiri
auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti Aku
menjauhkan diri dari adiknya.
19. Ia melakukan lebih
banyak lagi persundalannya sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia
bersundal di tanah Mesir.
20. Ia berahi kepada
kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya
seperti zakar kuda.
21. Engkau menginginkan
kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang dadamu dan
menjamah-jamah susu kegadisanmu.
Coba renungkan dengan
akal pikiran yang telah Tuhan berikan kepada kita, apa pesan moral dari
ayat-ayat tersebut? Bila Bible adalah firman dari Tuhan apakah layak ayat-ayat
di atas disebut sebagai firman Tuhan? Pantaskah Tuhan menyampaikan firman seperti
itu? Bagaimana bila ayat-ayat tersebut di baca oleh anak kecil?
Masih banyak ayat-ayat
dalam Bible yang berisi kata-kata yang tidak sopan, silahkan baca:
Yehzkiel 16 : 7
Yehezkiel 16 : 22-38
Ulangan 23 : 1
Imamat 21 : 20
Imamat 22 : 24
Hosea 1 : 2
Hosea 2 : 1-3
Hosea 3 : 1
Yeremia 13 : 26-27
Kidung Agung 1 : 13-16
Kidung Agung 7 : 6-12
Amsal 5 : 18-19
Amsal 7 : 16-19
Dengarkan hati nuranimu yang paling dalam...
Dengarkan hati nuranimu yang paling dalam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar