"Katakanlah:"Dia-lah Allah, Yang Maha Esa". Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (Al Quran : Al Ikhlas 1-4)

Minggu, 20 Mei 2012

Bible Mengungkap Misteri Penyaliban Yesus

Kita lihat banyak sekali patung dan gambar di mana Yesus dalam keadaan tersalib pada kayu berbentuk palang itu.  "Dia rela mati untukmu", "Dia rela mati untuk menebus dosamu", "Dia rela mati untuk kita" begitulah kata-kata heroik yang digambarkan untuk Yesus. Namun tahukah anda, bahwa Bible menjelaskan dengan detail sesungguhnya Yesus tidak mati disalib. 

Sebelum kita bahas lebih lanjut mengenai misteri penyaliban Yesus ini, silahkan baca: 
Lukas 22 
(terlalu panjang bila ditulis semuanya disini, silahkan baca Biblenya). Ayat-ayat tersebut mengisahkan dengan jelas, bahwa sesungguhnya Yesus itu tidak rela / tidak bersedia untuk disalib.  Silahkan baca Lukas 22 : 1-71, berdasarkan ayat-ayat tersebut ya...bukan doktrin gereja, Relakah Yesus untuk disalib..? 
Jadi, orang-orang yang mengatakan "Yesus rela mati untukmu" adalah ajaran yang berasal dari doktrin gereja...doktrin dari pada pastor/pendeta, BUKAN dari Bible..!
Matius 27 : 46 
"Maka sekira-kira pukul tiga, berserulah Yesus dengan suara yang nyaring katanya:"Eli Eli, lama sabktini", artinya"Ya Tuhan apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku". Silahkan jawab dengan jujur, apakah ayat yang menjelaskan saat Yesus berteriak dengan suara nyaring dan berkata seperti itu menggambarkan bahwa Yesus rela untuk disalib..??
Matius 26 : 36-38
"Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."
"Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,"
"lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku".

Ayat tersebut memperlihatkan bagaimana kondisi Yesus yang sangat ketakutan saat menjalani takdirnya. Ia menjadi gentar hatinya, dan bahkan merasa mau mati. Apakah ayat-ayat ini menjelaskan bahwa Yesus rela untuk disalib..??
Bukalah mata dan bukalah hati, renungkan dengan akan pikiran yang telah Tuhan berikan kepada kita.

Ok, sekarang kita lanjut. "Setelah orang Farisi sudah mendengar orang banyak itu bercakap-cakap akan segala perkara itu dari hal dia, lalu kepala-kepala Imam dan orang Farisi pun, menyuruh beberapa orang hambanya supaya mereka itu menangkap dia" (Yohanes 7 : 32)
Singkatnya ayat di atas menjelaskan bahwa orang-orang disuruh menangkap Yesus.

"Kamu akan mencari aku, maka tiada kamu dapat, dan dimana aku ada, kamu ini tidak dapat datang" (Yohanes 7 : 34)
Di ayat ini Yesus sendiri berkata bahwa orang-orang yang mencari tidak dapat menemukan dia (Yesus). Jikalau Yesus memang bersedia dan tujuannya untuk disalib terus kenapa orang-orang pada sibuk mencarinya ??  
  
"Beberapa orang diantara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang berani menyentuhnya"  (Yohanes 7 : 44)
Ayat ini merupakan lanjutan dari ayat di atas. Kalimat beberapa orang diantara mereka mau menangkap dia tetapi tidak ada seorangpun yang berani menyentuhnya, berarti jelas disini bahwa Yesus TIDAK tertangkap. Bila Yesus tidak tertangkap, berarti Yesus TIDAK disalib...jelas ya..

Kalau begitu, Yesus ke mana dong?
"Maka kata Yesus: tinggal sedikit saja aku ada bersama-sama kamu, dan sesudah itu aku akan pergi kepada Dia yang telah mengutus aku" (Yohanes 7 : 33)
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Yesus dilindungi oleh Tuhan yang telah mengutusnya. Jadi Yesus adalah utusan Tuhan, seorang Nabi. Dan Yesus TIDAK mati disalib. 
Dalam Ibrani 5 : 7 juga dijelaskan perihal terhindarnya Yesus (Nabi) dari peristiwa penyaliban itu: "Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan".
Perhatikan ayat di atas. Ayat tersebut menjelaskan bahwa Tuhan telah mengabulkan doa Yesus, dan Tuhan telah menyelamatkan Yesus dari kematian. Berarti Yesus TIDAK mati disalib. Ini Bible yang berbicara...!!  

Dengan cara bagaimana Tuhan melindungi Yesus (Nabi) dari penyaliban itu?
"Tetapi mata mereka itu tertahan, tidak dapat mengenal dia" (Lukas 24 : 16)
Tuhan memberikan mukjizat kepada Yesus (Nabi) sehingga ia selamat dari peristiwa penyaliban itu. Tuhan menahan pandangan orang-orang yang berusaha menangkap Yesus (Nabi).

Jadi kalau bukan Yesus yang disalib, lantas siapa orang yang ada dalam tiang salib itu?
Dalam Injil Barnabas yang disalin ke bahasa Inggris oleh Lonsdale Ragg dan Laura Ragg, diterbitkan oleh Oxford University tahun 1907, dijelaskan bahwa yang disalib itu adalah Yudas, wajah Yudas sangat mirip dengan Yesus. Kemudian dalam Injil Barnabas disebutkan pula tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW. Setelah mempelajari beberapa sumber, diketahui bahwa Injil Barnabas ini ditulis oleh Barnabas yang didengarnya langsung dari Yesus (Nabi). Barnabas adalah salah satu sahabat Yesus (Nabi).
Kepercayaan mengenai tidak disalibnya Yesus itu dianut oleh orang Kristen terdahulu antara lain Armingus, Vaselin, Carpocate, Corinthian, Nazartie. Kemudian penganut aliran ini diperangi dan dibunuh (genocide) oleh pengikut paham Paulus, karena Injil Barnabas banyak bertentangan isinya dengan Injil dari Paulus. Kemudian tahun 496 M, Injil Barnabas disingkirkan (di-aprokipkan) oleh Gealsius. 

1. Jika Yesus memang meninggal di tiang salib, berarti Paulus telah mengutuk Yesus doong... dengan perkataan "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"  (Galatia 3 : 13). Bingung kaan...?! Beginilah bila suatu kitab agama sudah tidak suci lagi, sudah bercampur aduk dengan ide-ide manusia. Renungkanlah dengan akal pikiran yang telah diberikan Tuhan kepada kita.. 

2. Kita lanjut ya. Bila Tuhan Bible itu memang Pemaaf, Pengasih dan Penyayang, terus mengapa Tuhan Bible sampai hati menyalib anaknya atau membiarkan Yesus mati terbunuh di tiang salib..? 
Pasti pada jawab begini "Yesus itu...rela mati untuk menebus dosa manusia" iya kaan... Lha..kalo memang Tuhan Bible itu Pemaaf, Pengasih dan Penyayang mengapa tidak langsung saja memaafkan dosa-dosa manusia...? tetapi harus membunuh atau menyalib anaknya yang paling disayangi demi memaafkan dosa manusia..?! Silahkan pergunakan akal yang telah Tuhan berikan kepada kita.

3. Tidakkah rasa sayang Tuhan Bapa kepada umat manusia itu melebihi Anaknya..? taruh kata sama lah ya...jadi Tuhan Bapa dan Anak memiliki rasa sayang yang sama kepada umat manusia.  Terus kenapa bukan Tuhan Bapa saja yang turun sendiri ke dunia..?! Misalnya kita lihat anak kita berada dalam bahaya..pasti kita sebagai orang tua yang langsung turun sendiri untuk menolong anak kita, bukan menyuruh orang lain. Iya kaan..?!

4. Dalam keyakinan umat Kristiani dikatakan bahwa Tuhan Yesus telah turun ke bumi dan kemudian mati pada tiang salib. Jika Tuhan telah mati..terus siapa yang mengatur alam semesta saat ini..?! Ataukah 2 Tuhan lainnya itu  (Tuhan Bapa da Roh Kudus) yang mengatur alam semesta..?!

5. TIDAK ada satu ayatpun dalam Bible..saya ulangi lagi..TIDAK ADA satu ayatpun dalam Bible, dimana Yesus mengatakan bahwa dirinya (Yesus) akan disalib/akan mati disalib untuk menebus dosa manusia..!

6. Tidak ada seorangpun murid Yesus yang melihat bila Yesus itu mati disalib, karena murid-murid Yesus telah melarikan diri meninggalkan Yesus. Markus 14 : 50 "Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri".   

Bukalah mata dan bukalah hati, dengarkan hati nuranimu yang paling dalam...renungkanlah dengan akal pikiran yang telah Tuhan berikan kepada kita. Beragamalah sesuai keyakinan hati...BUKAN beragama hanya karena turunan, BUKAN beragama hanya karena ikut-ikutan.
Terima kasih.

Sabtu, 19 Mei 2012

Apakah Roh Suci itu ?

Secara jujur, memang sulit untuk mengingkari apa yang telah diajarkan sejak masa kecil.  Bagaikan kertas putih yang telah tertulis, ajaran tersebut terus membekas, membayang, dan menjadi pegangan dalam hidup. 
Bila yang kita dapatkan itu adalah benar adanya, tentu saat dewasa hati akan lebih lega untuk memperdalam dan menerimanya.  Namun di kala hati dirundung gelisah, dan terus menyimpan pertanyaan.  Temukan jawaban...cari penawar gelisah itu.  Tuhan telah memberikan akal pikiran kepada kita....gunakan ia sebagaimana fungsinya.

http://rohsuci.blogspot.com/
Apakaha Roh Suci itu?
Dalam kaitannya dengan pemahaman Trinitas; Roh Suci adalah Orang Suci, yang adalah Tuhan. Allah Bapa adalah Tuhan, Putera Tuhan adalah Tuhan, Orang Suci adalah Tuhan.
Tidak dikatakan sebagai tiga Tuhan, tetapi satu Tuhan.

Kita baca Matius 1:18 "Kini kelahiran Yesus Kristus terletak pada kata mutiara ini: Ketika Maria sebagai ibunya menyertai Yosep, sebelum datang bersama, dia mendapatkan anak dari Orang Suci"

Sekarang kita bandingkan dengan Lukas 1:26 dan 27 "Dan dalam bulan keenam malaikat Jibril telah dikirim oleh Tuhan ke sebuah kota Galilee, yang bernama Nazaret, kepada seorang gadis yang ditemani seorang pria yang bernama Yosep, di rumah Daud; dan gadis itu bernama Maria"

Jadi, di dalam keajaiban tentang kelahiran Yesus, Matius menyebutkan Orang Suci dan Lukas menyebutkan Malaikat Jibril.

Lalu....apakah itu mahluk suci?
Mahluk suci itu adalah Malaikat Jibril.

Kesimpulannya:

1. Tuhan adalah Tuhan

2. Yesus adalah seorang Nabi, putera dari Maria 
3. Mahluk Suci atau Roh Suci adalah Malaikat Jibril

Daging Babi dalam Pandangan Bible

g-linenationwear.com
Yesus telah mengharamkan daging babi untuk dikonsumsi, hal tersebut telah disampaikan sejak dahulu.  Di Bible cetakan tahun 1968 dengan jelas tertulis kata babi, namun dalam cetakan baru (mulai tahun 1979) LAI menambahkan kata babi menjadi babi hutan. Tentu hal ini bertujuan sebagai pembenaran bolehnya memakan daging babi. 
Babi bermakna segala jenis babi diharamkan, namun dalam Bible cetakan baru (mulai tahun 1979) menjadi babi Hutan.  Dengan maksud babi peliharaan berarti tidak diharamkan.  Kita tentu tidak aneh, tidak kaget, karena ayat-ayat dalam Bible memang sering diubah, ditambah, sehingga jauh dari makna yang sesungguhnya. Bagi yang memiliki Bible cetakan tahun 1968 silahkan diperiksa.
Silahkan simak bagaimana sesungguhnya pandangan Bible tentang Babi:

Demikian juga babi, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu. (Imamat 11 : 7-8) 

Bible dengan tegas mengharamkan babi...silahkan pergunakan akal yang telah Tuhan berikan kepada kita untuk berfikir.  Jangan hanya menerima doktrin...temukan jawaban atas kegelisahan hati itu..

Jumat, 18 Mei 2012

Insya Allah dalam Bible

Bila seorang muslim mengucapkan kalimat Insya Allah, sering kali diprotes, sebagian orang berkata "Jangan Insya Allah-Insya Allah, yang pasti-pasti aja dong!".
Mereka tidak memahami bahwa mengucapkan Insya Allah adalah sesuatu yang dianjurkan dalam kitab suci Al Qur'an dan juga Bible.  Namun sebagian besar orang tidak mengetahui bahwa di dalam Bible sebenarnya dianjurkan mengucapkan Insya Allah bila mengatakan sesuatu yang belum terjadi.  Bible mengatakan, bila tidak mengucapkan Insya Allah terhadap sesuatu yang belum terjadi, maka dia tergolong sombong, salah, dan bahkan congkak.

(13) Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung.", (14) sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. (15) Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu". (16) Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah. (17) Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa. (Yakobus 4 : 14-17)   

Ia minta diri dan berkata: "Aku akan kembali kepada kamu, jika Allah menghendakinya." Lalu bertolaklah ia dari Efesus. (Kisah Para Rasul 18 : 21)

Tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka. (1 Korintus 4 : 19)

Semua kata pada ayat-ayat tersebut yaitu; "Jika Tuhan menghendakinya", Jika Allah menghendakinya", semua itu maknanya sama yang ada dalam Al Qur'an disebut Insya Allah. Silahkan lihat pada Bible cetakan lama, kata-kata "Jika Tuhan menghendakinya" semuanya tertulis jelas dengan kata Insya Allah. Perhatikan Bible cetakan tahun 1960 :

(13) Hai kamu jang berkata: "Bahwa hari ini atau besoknja biarlah kita pergi kenegeri anu serta menahun disitu, dan berniaga dan mentjari laba"; (14) pada halnja kamu tiada mengetahui apa jang akan djadi besoknja. Bahaimanakah hidupmu itu? Karena kamu hanja suatu uap, jang kelihatan seketika sahadja lamanja, lalu lenjap. (15) Melainkan patutlah kamu berkata: "Insya Allah, kita akan hidup membuat ini dan itu". (16) Tetapi dengan hal jang demikian kamu memegahkan dirimu dengan djemawanmu itu, maka semua kemegahan jang demikian itu djahat. (17) Sebab itu, djikalau orang jang tahu berbuat baik pada halnja tiada diperbuatnja, maka mendjadi dosalah baginja. (Yakobus 4 : 13-17)

Melainkan sambil meminta diri ia berkata: "Insya Allah, aku akan kembali kepadamu" (Kisah Para Rasul 18 : 21)

"Tetapi Insya Allah aku akan datang kepadamu dengan segeranya, dan aku akan mengetahui bukan perkataan mereka itu yang ...dst" (1 Korintus 4 : 19)

Namun pada Bible cetakan baru, kalimat Insya Allah telah diubah...

Perintah Sunat dalam Bible

www.klikdokter.com
Yesus sebagaimana bangsa Israel juga melaksanakan sunat (khitan); memerintahkan setiap anak laki-laki untuk dikhitan.  Yesus bahkan mengancam untuk melenyapkan orang-orang yang tidak dikhitan karena dianggap melanggar perjanjian (melanggar perintah).

"Dan ketika genap delapan hari dan ia disunatkan.  Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat Ia dikandung ibu-Nya" (Lukas 2 : 21)

"Inilah perjanjianku yang harus kamu pegang, perjanjian antara aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara aku dan kamu.  Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun temurun, baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu. Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya, ia telah mengingkari perjanjianKu"  (Kejadian 17 : 10-14)

"Kemudian Abraham menyunat Ishak anak itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya" (Kejadian 21 : 4)

"Lalu Allah memberikan kepadanya perjanjian sunat; dan demikianlah Abraham meperanakkan Ishak, lalu menyunatkannya pada hari yang kedelapan; dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan keduabelas bapa leluhur kita" (Kisah Para Rasul 7 : 8) 

"Ketika genaplah delapan hari sesuai dengan hukum Allah, sebagaimana yang tertulis dalam kitab Nabi Musa, mereka bopong anak itu dan membawanya ke rumah ibadat untuk mengkhitankannya.  Dan begitulah mereka sunatkan anak itu, lalu memberinya nama Yesus, sebagaimana malaikat utusan Allah telah mengatakan lebih dahulu setelah ia dikandang di dalam rahim" (Injil Barnabas pasal 5)

Tetapi, Paulus sendiri mengingkari hukum sunat (khitan).  Bagi Paulus, tidak ada bedanya antara bersunat dan tidak.  Bagi Paulus, Allah akan membenarkan baik yang bersunat maupun yang tidak bersunat.   Pernyataan-pernyataan Paulus berikut ini menunjukkan hal-hal yang kontradiktif dengan yang disampaikan Yesus berkaitan dengan masalah sunat:

"Dalam dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa" (Kolose 2 : 11)
"Sebab bersunat atau tidak bersunattidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya" (Galatia 6 : 15)
"Sebab mereka yang menyunatkan dirinya pun, tidak memelihara hukum Taurat.  Tetapi mereka menghendaki supaya kamu menyunatkan diri, agar mereka dapat bermegah atas keadaanmu yang lahiriah" (Kolose 6 : 13)
Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: "Jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu... Sebab bagi orang yang berada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih" (Galatia 5 : 2,6)
 "Sunat memang ada gunanya, jika engkau menaati hukum Taurat; tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat maka sunatmu tidak ada lagi gunanya" (Roma 2 : 25)
"Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting, yang penting ialah menaati hukum-hukum Allah" (I Korintus 7 : 19)

Sulit dimengerti, meninggalkan perintah Allah bersunat menjadi tidak penting, bahkan tidak bersunat pun dianggap menaati hukum-hukum Allah. Paulus bahkan mengganti ajaran sunat (memotong kulit khitan) menjadi sekadar sunat rohani, sunat di dalam hati.

"Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.  Tetapi orang sejati Yahudi ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah.  Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah" (Roma 2 : 28-29)

Beberapa orang Yahudi dari Yudea telah mengingatkan masalah sunat ini kepada jamaat di Antiokhia, tempat Paulus mengajar di sana:

Beberapa orang datang dari Yudea ke Anthokia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan" (Kisah Para rasul 15 : 1)

Ternyata Paulus tetap pada pendiriannya untuk tidak mempermasalahkan sunat atau tidak bersunat.  Pada akhirnya permasalahan ini di bawa pada sidang di Yerusalem.  Tetapi, jemaat di Yerusalem tetap berpegang teguh pada Taurat, yaitu barang siapa beriman dari kalangan bukan Yahudi harus tetap disunat dan wajib mengikuti hukum Musa (Taurat).

"Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa" (Kisah Para Rasul 15 : 5)

Pada kesempatan kedua datang di Yerusalem, Paulus ditangkap dan digelandang oleh para Yahudi, kaum sebangsanya sendiri yang merasa dikhianati, selain karena Paulus telah dianggap menyimpang.

Ketika sampai ke tangga Paulus terpaksa didukung prajurit-prajurit karena berdesak-desaknya orang banyak, yang berbondong-bondong mengikuti dia, sambil berteriak: "Enyahkanlah dia!" (Kisah Para Rasul 21 : 35-36)

Jika anda mengaku sebagai pengikut Yesus yang taat, maka seharusnya sangat paham dan patuh terhadap ayat ini:

17. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
18. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
19. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:17-19)

Bukalah mata, bukalah hati, renungkan dengan akan pikiran yang telah Allah berikan kepada kita. Dengarkan hati nurani anda yang paling dalam, cari jawaban atas kegelisahan hati itu...


Evolusi Kristen, M. I. Ananias. Gelanggang.


Kamis, 17 Mei 2012

Bagaimana Bible Mengajarkan Posisi Tangan Saat Berdoa ?

http://imanuelcreative.blogspot.com
Bible mengajarkan bahwa jika seseorang berdoa hendaknya menengadahkan tangannya, dengan penuh permohonan.

"Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menengadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan" (I Timotius 2:8)

Sikap berdoa dengan menadahkan tangan (menengadahkan tangan terbuka ke atas) menandakan bahwa orang yang berdoa tersebut mengharapkan turunnya hidayah, barokah dan keselamatan dari Allah bagi terkabulnya doa.  Sikap demikian juga menunjukkan sikap pasrah dan penghambaan yang tulus.  Tangan yang terbuka juga menunjukkan sikap pengakuan dosa dan pengharapan.  

Tetapi mengapa saat ini pemeluk agama Kristen ketika berdoa justru melipat kedua jari tangannya ?? Dari manakah dasar sikap berdoa demikian ?? Sedangkan Bible dengan jelas menyampaikan posisi tangan saat berdoa adalah dengan menengadahkan tangan terbuka ke atas. Wahai para pendeta/pastor di gereja, kenapa kalian sembunyikan ayat ini..??!!  

Selain dengan cara menengadahkan tangannya, Yesus (Nabi) pun sujud sembari berdoa kepada Tuhan. Belum pada tau ya..?? Para pendeta/pator pasti tidak pernah mengajarkannya, iya kan..??!! 
Silahkan baca Matius 26 : 38-39 
38. lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."
39. Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." 

Perhatikan baik-baik ayat 38, di ayat tersebut Yesus berkata bahwa dirinya sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Kemudian Yesus meminta kepada orang-orang untuk  berjaga-jaga dan tetap bersama dengannya. Dengan situasi sekeliling saat itu dan kondisi hatinya yang sangat sedih bahkan seperti mau mati, Yesus kemudian bersujud dan berdoa kepada Tuhan.

Bible dengan jelas menyampaikan bahwa Yesus berdoa dengan cara menengadahkan tangan dan bersujud kepada Allah. BUKAN dengan cara melipat kedua jari tangan, BUKAN dengan cara membuat tanda salib.