"Katakanlah:"Dia-lah Allah, Yang Maha Esa". Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (Al Quran : Al Ikhlas 1-4)

Minggu, 24 Juli 2011

Benarkah Yesus Berambut Gondrong?

www.lulu.com
Penampilan Yesus sering digambarkan berambut gondrong panjang, berkulit putih, dan berjambang, tidak memiliki dasar apapun yang jelas. 1 Korintus 11:14-15 yang ditulis oleh Paulus mengatakan 'Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki jika ia berambut panjang. Tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan jika ia berambut panjang' Jika memang betul Yesus itu berambut gondrong seperti figure atau gambaran yang ada, baik dalam lukisan maupun patung. Bukankah ini adalah sebuah celaan dari Paulus untuk Yesus? Perhatikan kata 'kehinaan bagi laki-laki jika ia berambut panjang', kenapa Paulus berani-beraninya mencela kegondrongan rambut Yesus? Kalau ia memang betul-betul murid Yesus dan pernah bertemu Yesus.
Ketiadaan dasar yang jelas perihal penampilan fisik Yesus tersebut, tentunya sebagai manusia yang kritis akan timbul berbagai pertanyaan;
1. Seperti apakah penampilan Yesus sesungguhnya? Betulkah ia berambut gondrong dan berkumis serta brewok seperti gambaran yang ada saat ini? Bagaimana jika Gereja tidak memilki patung Yesus yang berambut gondrong panjang, tentu terasa ‘kurang’ bukan?. Bukannya semua Gereja pasti memiliki setidaknya lukisan, fragmen, atau patung Yesus dengan rambut gondrongnya. Doktrin agama seharusnya memiliki dasar kebenaran yang jelas. Jika tidak, apa bedanya dengan mitos-mitos atau dongeng lainnya.
2. Jika memang Yesus tidak gondrong seperti gambaran yang ada, lalu siapa orang yang pertama kali menyebarkan gambaran figure Yesus yang berambut gondrong? Hebatnya, orang-orang ini telah sukses membuat skenario yang diyakini oleh banyak orang di dunia, kalau Yesus itu gondrong. Bila persoalan rambut dan penampilan fisiknya Yesus saja dapat dimanipulasi, lalu apa susahnya memalsukan ajaran Injil lainnya, dan menyebarkan pada penganutnya. Coba direnungkan.
3. Kemungkinan selanjutnya, yaa..... mungkin saja Yesus itu memang gondrong, tapi kalau begitu berarti Paulus tidak pernah ketemu dengan Yesus dong! Jika dia memang betulan murid Yesus, masa sih dia berani mencela Yesus. Kalau Paulus memang di ilhami Roh Kudus yang oleh umat Kristen diyakini sebagai oknum Tuhan, kenapa dia mencela Yesus? Berarti dia mencela dirinya sendiri.

Anak Tuhan Menurut Bible


Umat Kristen menganggap Yesus adalah anak Tuhan. Namun jika dikaji dari Bible mereka sendiri, maka sesungguhnya sudah sangat jelas bagaimana maksud atau arti anak Tuhan menurut Bible.

Beberapa ayat Bible yang sering kali disampaikan pada sekolah minggu serta menjadi dasar bahwa Yesus adalah Anak Tuhan, yaitu:

- Matius pasal 3 ayat 17 "Maka suatu suara dari langit mengatakan: "Inilah anakku yang kukasihi. Kepadanya Aku berkenan."

- Lukas pasal 4 ayat 41 "Roh-roh jahat pun keluar dari banyak orang, sambil berteriak-teriak, "Engkaulah Anak Allah!" Tetapi Yesus membentak mereka dan tidak mengizinkan mereka berbicara, sebab mereka tahu bahwa Dialah Raja Penyelamat."

-Yohanes pasal 14 ayat 9 "Siapa yang sudah nampak Aku, ia sudah nampak Bapa", terus ayat 10"Tiadakah engkau percaya bahwa aku ini di dalam Bapa, dan Bapa pun di dalam Aku? Segala perkataan yang Aku ini katakan kepadamu, bukanlah Aku katakan dengan kehendak sendiri, melainkan Bapa itu yang tinggal di dalam Aku. Ia mengadakan segala perbuatan itu."


Baiklah, sekarang kita simak siapa atau bagaimana anak Tuhan sesungguhnya menurut Bible. 
Dimulai dari Matius pasal 5 ayat 9:
"Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut anak-anak Allah". 

Ayat ini menyatakan bahwa yang dimaksud 'anak Allah' ialah orang yang dihormati seperti nabi. Bila Yesus dianggap sebagai anak Allah, maka semua orang yang mendamaikan manusia pun menjadi anak-anak Allah. Jadi bukan Yesus saja yang menjadi anak Allah, tetapi ada yang lainnya dan jumlahnya sangat banyak.

Keluaran pasal 4 ayat 22 :"Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman Tuhan: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung". 
Di sini dijelaskan bahwa Israel adalah anak Tuhan yang sulung, sedangkan Yesus sendiri tidak disebutkan anak yang keberapa.

Selanjutnya dalam Yeremia pasal 31 ayat 9 :"Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata, di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku".
Jelas sekali bahwa berdasarkan Bible sendiri anak Tuhan itu banyak sekali, bukan hanya Yesus saja. Yang dimaksud 'anak' dalam ayat-ayat tersebut ialah mereka yang dikasihi oleh Tuhan, termasuk Yesus. Jadi bukan anak yang sebenarnya. Ayat di atas juga menyatakan bahwa Efraim sebagai anak sulung, sementara dalam Keluaran 4:2 yang disebut sebagai anak sulung adalah Israel.  

Yohanes pasal 17 ayat 23 :"Aku di dalam mereka itu, dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka itu sempurna di dalam persekutuan".
Perhatikan kalimat 'Aku di dalam mereka'. Kata 'mereka' dalam ayat ini maksudnya adalah sahabat-sahabatnya Yesus (supaya lebih jelas kata 'mereka' di sini maksudnya adalah sahabat-sahabat Yesus, silahkan baca ayat-ayat sebelumnya). Sedangkan yang dimaksud dengan kata 'Aku' adalah Yesus. Jadi kalimat 'Aku di dalam mereka' artinya Yesus beserta sahabat-sahabatnya. Jadi Tuhan itu beserta Yesus dan sahabat-sahabatnya.
Apabila mempercayai tentang kesatuan Bapa dengan Yesus, maka harus juga mempercayai tentang kesatuan Bapa dengan semua sahabat Yesus yang berjumlah 12 orang itu. Jadi bukan Yesus dan Roh suci saja yang menjadi satu dengan Tuhan, melainkan harus ditambah dengan 12 orang lagi. Bapa + (Yesus dan 12 sahabatnya) + Roh Suci, maka hasilnya adalah Lima Belas Tunggal, bukan Tri Tunggal.

Ada beberapa ayat lain dalam Bible yang menyebutkan Yesus itu anak Allah/Tuhan, akan tetapi maksudnya bukan anak Allah yang sebenarnya, karena Yesus sendiri mengaku di Bible bahwa ia adalah utusan Allah, bukan anak Allah. Yesus juga berkata anak manusia bukan anak Tuhan. 
Jadi ayat-ayat di Bible yang menyebutkan Yesus itu anak Allah bukan berarti Yesus itu anak Allah dalam arti sesungguhnya, sebagaimana kita sering mendengar ucapan-ucapan  'anak kapal', 'anak sekolah'. Bukan berarti kapal dan sekolah itu beranak, melainkan mempunyai arti bahwa orang itu selalu terikat oleh peraturan-peraturan di kapal dan peraturan-peraturan di sekolah.

Bukalah mata dan bukalah hati, dengarkan hati nuranimu yang paling dalam...renungkanlah dengan akal dan pikiran yang telah Tuhan berikan kepda kita. Beragamalah sesuai keyakinan hati...BUKAN beragama hanya karena turunan, BUKAN beragama karena ikut-ikutan. Carilah jawaban atas kegelisahan hati itu...